You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Paojepe

Desa Paojepe

Kec. Keera, Kab. Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan

Selamat Datang di Website Desa Paojepe Kecamatan Keera Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan
Breaking News Pemkab. Wajo : Pj. Bupati Wajo Andi Bataralifu Hadiri Pembukaan POPDA di GOR Sudiang Makassar Pemkab Wajo Gelar Ujian SKD, Pj Bupati : Yakin Pada Kemampuan Sendiri GREEN BUILDING, Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau PELUNCURAN PADAIDI 24/7: Layanan Kependudukan Nonstop di Kabupaten Wajo Jadwal Posyandu Intervensi Serentak Stunting Kabupaten Wajo Penetapan Desa Kelurahan Prioritas Pencegahan Stunting Kabupaten Wajo Tahun 2024 Lomba Menulis Dalam Rangka Memperingati Hari Jadi Wajo Ke 625 Tahun Kunjungan Audiensi, Ketua PD DMI Apresiasi Penerimaan Pj Bupati Wajo Vidcon Pengendalian Inflasi PJ. Bupati Wajo dan Kemendagri Apel Pagi Gabungan Pemkab Wajo Dihadiri PJ. Bupati Wajo

Sejarah Desa

15 November 2024 Dibaca 656 Kali

Nama Desa Paojepe, Keera, Wajo, Sulawesi Selatan, berasal dari kata "paojepe" (paojépééq é) Kata ini terdiri dari dua kata: kata "pao" (mangga) dan "jéépéq" (dempet). Yakni dua pohon mangga yang berdempetan, meski jenis kedua pohon mangga tersebut berbeda. Pohon-pohon mangga itu terletak di sekitar Lapangan Paojepe kini. Pohon ini tumbang di era Venkonindo melebarkan dan mengaspal jalan Tarumpakkae-Palopo (1980-an)

Letak pohon ini dahulu di sebelah utara lapangan bola Paojepe di sisi timur jalan raya.

Desa Paojepe akan turut menghelat pemilihan kepala desa  sebelas hari ke depan (Selasa, 25 Mei 2021).

Keempat calon ini akan berjibaku merebut suara pada empat dusun: Paojepe, Appasareng, Laukku dan Masiae.

Secara linguistik di desa ini terdapat dua dialek: Bahasa Bugis Dialek Pitumpanuwa dan Dialek Pangkep.

Desa ini sungguh lengkap! Ada lahan kebun, persawahan (dengan irigasi pula), serta lahan budidaya ikan berupa tambak, termasuk sisi laut dengan banyaknya warga yang melakoni perikanan tangkap.

Padi, jambu mente, kakao, ikan bandeng, ikan laut, kelapa sawit, rumput laut menjadi andalan desa ini.

Kehadiran para petambak yang bertutur dialek Pangkep di Laukku dan Masiae menjadikan desa ini heterogen.

Komunitas Pangkep dikenal sebagai masyarakat bilingual dan poliglot (bertutur dua dialek atau lebih).
  
Dari asalnya atau akarnya sendiri di Pangkep, ia  adalah wilayah peralihan dialek Bugis dan Makassar.

Kedatangan komunitas Pangkep membuat penduduk desa ini terkadang harus berbahasa kreol (campuran beberapa dialek).

Lalu siapa yang akan menjadi pemimpin mereka enam tahun ke depan?

Ada petahana Muhammad Basri yang mencoba meraih mandat lagi untuk ketiga kalinya.

Ada tiga penantang: Syamsu Alam, Andi Tawakkal, S.Pd., M.Si. dan M. Anis.

Saya sendiri sebagai orang yang ber-KTP Paojepe akan memilih calon terbaik pada "hari keputusan".

Bagaimana dengan Anda penduduk Paojepe?

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp1,551,196,257 Rp1,554,000,650
99.82%
Belanja
Rp1,421,449,652 Rp1,537,377,297
92.46%
Pembiayaan
Rp88,376,647 Rp93,376,647
94.65%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp8,500,000 Rp8,500,000
100%
Dana Desa
Rp861,403,000 Rp861,403,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp47,566,700 Rp47,566,700
100%
Alokasi Dana Desa
Rp633,375,019 Rp636,530,950
99.5%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp566,868,927 Rp662,475,812
85.57%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp690,430,725 Rp695,151,485
99.32%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp48,600,000 Rp49,000,000
99.18%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp7,550,000 Rp22,750,000
33.19%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp108,000,000 Rp108,000,000
100%